Donderdag 14 Maart 2013

Srigala Dan 3 Ekor Babi





     Suatu zaman hidup lah tiga ekor babi kecil yang hidup bersama ibunya. Ketiga ekor babi kecil ini begitu cepat tumbuh besar. Suatu hari ibunda mereka memberi mereka wejangan untuk membangun rumah tinggal masing-masing agar terhindar dari serigala. Serigala adalah binatang yang paling ditakuti oleh ketiga ekor babi ini dan ibundanya. Spontan mereka panik, mereka yang selalu bersikap seperti babi yang masih kecil dan manja sekarang harus hidup mandiri.
   Tibalah saat mereka mandiri, ketika mereka berjalan bertemulah ketiga ekor babi itu dengan seorang yang membawa jerami. Dengan cepat dan tanpa pikir panjang, babi pertama meminta jerami itu. Akhirnya babi pertama membangun rumah berbahan jerami. Babi ketiga makin putus asa ketika babi kedua bertemu dengan seseorang yang membawa kayu dan kayu itu diberikan kepada babi kedua serta dengan cepat ia bangun rumah tersebut.


          Babi ketiga dalam keputusasaan tetapi ia tetap sabar. Akhirnya ia merasa senang ketia ia bertemu dengan seseorang yang membawa bata dan memberikan bata itu padanya. Dalam sekejap rumah itu berdiri kokoh dan babi ketiga yakin bahwa serigala tak akan memangsanya.
         Masalah pun datang, serigala mendatangi rumah tiap babi. Dengan sekali tiup saja, rumah babi pertama dan kedua langsung roboh tak bersisa termasuk para pemiliknya si babi pertama dan kedua. Dengan perut yang kenyang serigala mendatangi rumah babi ketiga, tentu saja untuk memangsanya lagi. Ditupnya rumah babi ketiga berulang kali, hingga angin dari tiupannya tak dapat berhembus lagi. Serigala marah dan kembali merasa lapar.
         Dengan berbagai akal serigala membujuk babi ketiga. Mulai dari bertemu di kebun lobak pukul empat sore. Tapi babi ketiga tahu bahwa serigala ingin memangsanya. Babi ketiga datang lebih awal dan mengisi keranjangnya dengan lobak hingga penuh. Serigala makin kesal, ia pun terus menerus membujuk babi ketiga tapi babi ketiga semakin cerdik.
        Setiap tawaran serigala dijawab dengan kata ia, tapi ia selalu datang lebih awal dan meninggalkan serigala agar selamat. Meskipun ia harus menggelinding dalam sebuah tong yang ia beli ketika mempunyai janji dengan serigala bertemu di festival.
Pada akhirnya serigala termakan oleh rencananya sendiri. Riwayatnya berakhir ketika ia ingin masuk ke rumah babi ketiga melalu cerobong asap. Babi ketiga yang sungguh cerdik, dengan sigap memanaskan air dalam panci tak bertutup dan diletakkan tepat diatas tungku hingga panas. 
        Kemudian, serigala pun jatuh dan tersiram bahkan direbus hidup-hidup dalam panci yang berisi air panas tersebut. Secara keseluruhan, buku cerita dongeng Tiga Babi Kecil ini memiliki alur yang sangat menarik dan member beragai inspirasi. Pesan-pesan moralnya begitu banyak dan bermanfaat terutama untuk anak-anak. Dalam pemaparannya juga digunakan bahasa yang mudah dipahami. Namun, ada satu kekuangan, yaitu dalam cerita ini kurang dipaparkan rasa gotong royong dan kekeluargaan dari para tokohnya terutama tiga ekor babi kecil. Walaupun mereka ingin membangun rumah sendiri, tetapi rasa gotong royong itu sangat diperlukan.

1 opmerking: